Harapan-harapan Terhadap Manajer Toko

Software kasir minimarket | inovapos.com

Hasil kerja yang diharapkan dari seorang KT tentunya berbeda dengan seorang kasir atau pramuniaga. Sesuai dengan ruang lingkup tanggung jawabnya yang mencakup segenap aspek bisnis dan manajemen toko, harapan kinerja dari seorang KT lebih bersifat holistik.

Secara manajemen, harapan kinerja seorang KT adalah performa operasional yang positif. Sales volume dan margin sesuai atau mencapai target, dan efisiensi biaya-biaya dari bulan ke bulan secara berkelanjutan.

Lebih dari itu, faktor lain yang menjadi harapan utama adalah bagaimana seorang KT mampu mendorong suasana kerja dan operasional toko yang kondusif bagi pencapaian target atau budget tersebut. Sesuatu yang intangible, tak berwujud.

Hal tersebut dimulai dari bagaimana sang KT dapat bekerja dengan senang dan menyenangkan. Ketika ia bekerja dengan perasaan senang, akan tampak dari semangat kerjanya; dan semangat ini menular (contagius). Ketika ia bekerja dengan penuh semangat, anak buahnya pun begitu. Sebaliknya kalau ia tampak loyo, tidak bergairah, jangan heran jika anak buahnya “males malesan”.

Bekerja dengan penuh tanggung jawab dan inisiatif, seorang KT diharapkan dapat menunjukan ‘sense of belongimg’ terhadap toko minimarket yang dipimpinnya. ia adalah pemimpin, penanggung jawab segenap aspek bisnis toko yang dipimpinnya; baik aspek aset, merchandise, finansial maupun personalia.

Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, seorang KT diharapkan memiliki tingkat inisiatif yang tinggi. ketika melaksanakan atau melakukan sebuah pekerjaan, ataupun menghadapi/ mengatasi pemasalahan, hendaknya berorientasi pada aksi segera, tidak menunggu perintah; tetapi juga segera memberikan laporan dan konfirmasi.

Harapan paripurna terhadap seorang KT adalah menjadi manajer manajer harapan. Manajer yang bekerja, melakukan pekerjaan, memungkinkan dan menjadikan suatu pekerjaan/program/acara jadi terlaksana. Bukan seorang manajer yang sekedar menjadi penonton, yang hanya melihat bawahan bekerja tanpa menunjukan pelibatan, bahkan secara emosional. Bukan pula manajer “WANDA”, yang ketika ditanya tentang suatu masalah atau pekerjaan, hanya bisa  menjawab “wah ndak tau”

NEXT