
PLANOGRAM DAN IMPLANTATION
Planogram
Planogram merupakan istilah yang biasa digunakan dalam dunia bisnis ritel modern, khususnya groceries (minimarket, supermarket, hypermarket), yang merujuk pada pengaturan pemajangan; pengaturan standar penataan barang per item per kategori, per elemen rak gondola. Merupakan pendetailan dari implemantasi selling space planning.
Tujuan planogram adalah adanya standar pemajangan yang seimbang, sesuai dengan tingkat turn over masing-masing item barang dan kontribusinya terhadap kategori terkaitnya. Oleh karena itu, untuk mendapatkan produktivity based space management, biasanya analisis pareto akan sangat membantu.
Mengingat posisi peritel sebagai perantara supplier (produsen, principal dan atau distributor) dengan konsumen akhir maka dari sisi marketing posisi peritel ini menjadi sangat penting. Pihak pupplier sangat berkepentingan dalam pengaturan pemajangan di dalam toko.
Dalam hal kepentingan pengaturan pemajangan ini, peritel umumnya menetapkan standar pemajangan yang mengacu pada blok-blok pemajangan per kategori (category atau variant blocking). Sementara itu, dari supplier (khususnya principal) umumnya menghendaki adanya brand blocking. Dalam hal ini dapat saja dilakukan kompromi, dengan catatan hanya dilakukan dalam satu kategori yang sama atau beberapa kategori yang berkaitan.
Implantation
Implantation atau implantasi adalah teknik atau tata cara pemajangan untuk konsistensi tampilan pemajangan agar sesuai planogram. Pemajangan yang baik akan menonjolkan impulsiveness dari barang dagangan sehingga mendorong peningkatan penjualan. Pemajangan barang juga harus menyelaraskan antara alat pajang yang digunakan dengan karakteristik barang dagangan. Lebih jauh, pemajangan yang baik dengan sendirinya akan menjadi “silent promotion”.
Beberapa prinsip dasar dalam implantasi adalah sebagai berikut:
- Grouping-orientation; tematik, per elemen per kategori. Semua item dalam satu kategori dalam satu tempat.
- Style presentation; menunjukan gaya yang menjadi ciri identitas kekhasan toko.
- Items presentation; menampilkan item per item yang ada dalam bauran produk (assortment).
- Color presentation; pengaturan pemajangan berdasarkan gradasi warna.
- Priclining; pengaturan pemajangan dengan mempertimbangkan tingkatan harga jual.
- Verticality; prinsip pengaturan pemajangan per group/kategori secara vertikal dalam satu elemen rak gondola.
- Weight merchandising; prinsip pengaturan jumlah pemajangan barang mengikuti proporsi kontribusi penjualan.
- Frontage presentation; prinsip pengaturan pemajangan yang memberikan “kesan penuh”, bila perlu gunakan dummy cases.
- FIFO vs LIFO;
First In First Out (FIFO), barang yang pertama masuk, maka harus keluar lebih dahulu. Sementara itu, LIFO, yaitu Last In First Out berarti barang yang terakhir masuk menjadi yang pertama dikeluarkan atau ditampilkan (lihat ilustrasi).
Memelihara Konsistensi
Bagian terberat dalam implantasi atau pengaturan pemajangan adalah menjaga konsistensi sehingga tetap sesuai dengan planogram yang telah diterapkan. Upaya-upaya berikut dapat dilakukan untuk memelihara konsistensi ini, antara lain:
- Dokumentasi, mengambil foto display barang sesaat sebelum grand opening atau sesudah remodeling agar bisa menjadi patokan dalam memonitor perubahan display, dan
Travelling Path, pimpinan toko atau divisi atau departemen hendaknya rajin melakukan inspeksi dengan berjalan menyusuri lorong-lorong gondola dan secara saksama memperhatikan konsisi display barang.
One thought on “PLANOGRAM DAN IMPLANTATION”