
Store Planning dan Design
STORE DESIGN
Mungkin anda pernah mendengar penggalan iklan tersebut. Kesan pertama – “… Kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah Anda …”
fisrt impression, memang begitu penting dalam bisnis ritel modern. Bahkan, menjadi ciri pembeda utama jika dibandingkan dengan ritel tradisional.
Tidak terkecuali dengan ritel modern minimarket, desain toko menjadi alat pemikat, pemberi kesan pertama bagi konsumen. Desain toko adalah penataan tampilan tampak luar dan dalam toko sehingga menarik, memikat, membuat rasa ingin tahu, mengundang orang untuk datang dan berkunjung.
Tampilan tampak luar meliputi konstruksi bangunan (stand alone atau bagian dari kompleks ruko), area pintu masuk, dan billboard, serta signages. Sementara itu, tampilan tampak dalam (interior) meliputi flooring/tiling (lantai), ceilings (langit – langit), dan lighting & furnisbing.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam desain toko antara lain kesan, pengaruh, faktor biaya, kesehatan – keselamatan, dan faktor fleksibilitas – disabilitas (Levy & Weitz, 2004).
Kesan – Mengesankan (Imaging)
Desain toko hendaknya memperhatikan kesesuaian images yang ditampilakan dengan siapa konsumenya. Sebagai contoh, pangsa pasar toko minimarket reguler adalah keluarga, khususnya kaum ibu dan anak –anak. atau dua alat permainan anak – anak, seperti kuda – kudaan (odong – odong) dan sejenisnya, pada teras depan toko adalah bagian dari upaya ini.
Desai toko juga hendaknya menunjukan kesesuaian dengan jenis kategori barang yang dijualnya. Misalnya, sebuah convenience store lebih menitik beratkan untuk menjual kategori barang – barang impulsive dan siap santap. Menyelaraskan dengan itu, pada bagian depan toko dan atau bagian lainnya yang mudah terlihat ditempatkan meja – meja dan kursi untuk duduk bersantap singkat.
Desain toko juga harus mampu menonjolkan spesialisasi, keunikan, dan keunggulan jika dibandingkan dengan pesaing.
Contohnya, sebuah outlet baby & kids (specialty store) menonjolkan images tentang aksesoris bayi dan mainan anak – anak pada tampilan depan toko (store outlook). Bahkan, karakter tulisan (font) pada papan nama (billboard) dipilih sesuai dengan karekter yang simpel dan lucu.
Pengaruh – memengaruhi (Influencing)
Desai toko harus mempunyai pengaruh, mampu memengaruhi orang/konsumen. Mendorong orang mulai dari sekedar ‘ngeuh’, menjadi ingin tahu, tertarik, dan datang berbelanja. Bagian selanjutnya menjadi bagian dari hasil pelayanan yang memuaskan sehingga konsumen merasa senang dan puas sehingga datang belanja kembali dan jadi pelanggan.
Untuk menjadikan desai toko mampu mendorong proses belanja, desain toko harus menarik. Mudah terlihat (eye cathcing), membuatnya dilirik, menjadikan ketertarikan, merasa diundang sebuah toko minimarket terkadang memasang lampu flash atau lampu sirene untuk membuat orang menoleh, melirik, dengan harapan menjadi tertarik.
Lebih dari sekedar mengundang ketertarikan, desai toko yang baik akan membuat orang merasa terundang, bersemangat masuk toko dan berbelanja. Pastikan suasana dan tampilan grand opening sebuah minimarket dengan hiasan balon – balon, berbagai spanduk, umbul – umbul dan karangan bunga. Kaum ibu berbondong – bonding datang dan masuk took walaupun untuk sekedar mendapat balon gratis atau belanja barang promo atau berhadiah.
Bagi toko modern yang menjadi bagian dari jaringan dengan merek ternama, penempatan papan nama (bollboard) dan aksesoris serta color banner, membuat konsumen datang berbelanja karena kepercayaan nama besar jaringan took. Ekuitas merek yang sudah cukup, membuat orang yakin untuk dapat memperoleh kebutuhannya.
Dengan alasan itu pula, toko fotokopi, atau sebuah business center, memasang neon box dengan merek dagang mesin fotokopi atau jasa ekspedisi.
Pertimbangan Biaya
Tidak bisa dimungkiri bahwa desain dan tampilan yang baik, bergaya modern, mutakhir tidaklah murah. Inverta sonia, ada rupa ada harga.
Desain toko hendaknya mempertimbangkan faktor biaya ini dan menyesuaikannya dengan tingkat segmen pasar dan budget yang tersedia. Sebuah factory outlet di – dress up dengan web karena sesuai dengan tingkat segmen pasar dan target margin kategorinya yang memang cukup tinggi.
Tidak demikian dengan sebuah minimarket reguler yang lebih banyak bermain pada mass merchandise display untuk memberikan kesan ramai dan murah. Tingkat segmen pasar minimarket reguler adalah lower end yang cenderung sangat price concerned.
Pertimbangan biaya dimaksudkan untuk mendapatkan kesesuaian images dari desain toko dengan filosofi dan tujuan, serta rentang kategori barang peritel sehingga dapat mengangkat nilai toko. Sementara itu, besarnya biaya yang dikeluarkan diharapkan terbayarkan den sepadan dengan diperolehnya peningkatan nilai toko dalam jangka panjang.
Kesehatan, Keselamatan, dan Lingkungan
Terkecuali mengangkat citra dan nilai, desain toko harus memperhatikan sisi kesehatan, keselamatan, dan kepedulian terhadap masalah pelestarian lingkungan. Harus ada perhatian dan perlakuan yang jelas bahwa toko merupakan lingkungan yang sehat. Contoh sederhananya adalah penempatan dan pengelolaan sampah toko.
Baik untuk kepentingan konsumen maupun karyawandan bahkan barang dagangan, desain toko pun harus menunjukan kepedulian pada sisi keselamatan dan/atau keamanan. Bentuknya antara laindalam hal pemasangan CCTV, sistem alaram, pintu dan kunci toko, hingga hal sederhana berupa keberdayaan pagar gondola untuk mencegah barang pecah karena tersenggol.
Tidak terkecuali, desai toko harus memberikan perhatian yang benar terhadap masalah lingkungan. Misalnya, dalam hal sanitary system, drainase, sehingga penggunaan kantong plastik belanjaan yang mudah terurai.
Fleksibilitas dan Disabilitas
Demi mempertimbangkan dinamika dan untuk menghindarkan kebosanan karena suasana dan tampilan yang monoton, desain toko haruslah fleksibel, mudah disesuaikan. Fleksibel terhadap event atau acara – acara toko. Misalnya, mudah menambahkan atau mengubah images toko sesuai dengan kondisi tematik seasonal, anniversary, dan tema promosi lainnya.
Demikian pula dengan remodeling yang bisa dilakukan secara berkala untuk mencegah kejenuhan terhadap tata letak (lay out) toko dibongkar pasang. Bahkan, untuk sekedar perubahan implantasi / planogram.
Toko adalah lingkungan umum, kawasan publik. Tidak boleh ada larangan bagi orang cacat fisik untuk datang. Oleh karena itu, sistem desain toko hendaknya mampu mengakomodasi permasalahan ini. Misalnya, ketika area entrance ada steps atau tangga, akan lebih baik apabila disampingnya disediakan tanjakan yang rata untuk pengguna kursi roda.
One thought on “Store Planning dan Design”