STRATEGI PEMASARAN

STRATEGI PEMASARAN

A. DEFINISI STRATEGI

         Seorang yang terlibat dalam bisnis, khususnya pemasaran, tentunya akan berhadapan dengan lingkungan persaingan yang amat dinamis. Perubahan lingkungan yang dinamis ini seringkali gagal diantisipasi dengan baik oleh para pelaku bisnis, sehingga banyak sekali perusahaan yang punya nama besar berjatuhan karena gagal mengantisipasinya.

         Antisipasi terhadap perubahan lingkungan bisnis yang amat dinamis dapat dirumuskan dalam suatu strategi. Oleh karena topic dalam buku ini lebih banyak mengupas tentang strategi pemasaran, maka strategi yang akan banyak dikupas dalam buku ini adalah strategi yang akan banyak dikupas dalam buku ini adalah strategi pemasaran.

         Sebelum masuk lebih jauh dalam pembahasan tentang strategi pemasaran, maka perlu terlebih dahulu dipahami tentang makna strategi itu sendiri. Strategi sebagai sebuah kata mungkin memiliki usia kata yang lebih tua dari istilah manajemen. Strategi sebagai sebuah kosa kata pada mulanya berasal dari bahasa Yunani, yaitu ‘strategos’ ini berasal dari kata ‘stratos’ yang berarti militer dan ‘ag’ yang artinya memimpin (Purnomo dan Zulkieflimansyah, 2005: 8). Berdasarkan pemaknaan ini, maka kata strategi pada awalnya bukan kosa kata disiplin ilmu manajemen, namun lebih dekat dengan bidang kemiliteran.

         Strategy menurut Oxford English Dictionary mengandung arti sebagai “the art of commander-in-chief: the art of projecting and directing the larger military movements and operations of a campaign” yang memiliki terjemahan bebas antara lain “seni seorang panglima tertinggi: seni memproyeksikan dan mengarahkan gerakan – gerakan yang lebih besar dari militer dan pengoperasian suatu kampanye”. Arti kata ini sekilas menunjukkan relasional yang lemah dengan penggunaannya dalam bisnis dan manajemen. Oleh karena itu bila mendasarkan pada pengertian starategi dalam Oxfard English Dictionary, pernyataan bahwa strategi dalam konteks bahasa lebih dekat dengan bidang kemiliteran.

B. TAHAPAN PENYUSUNAN STRATEGI

         Penyusunan strategi memerlukan tahapan – tahapan tertentu untuk dipenuhi. Berdasarkan rumusan pengertian terakhir dari definisi strategi pada sub bab sebelumnya, maka sedikitnya ada enam tahapan umum yang perlu diperhatikan dalam merumuskan suatu strategi, yaitu:

strategi pemasaran

  1. Seleksi yang mendasar dan kritis terhadap permasalahan
  2. Menetapkan tujuan dasar dan sasaran strategis.
  3. Menyusun perencanaan tindakan (action plan)
  4. Menyusun rencana penyumberdayaan
  5. Mempertimbangkan keunggulan
  6. Mempertimbangkan keberlanjutan

         Untuk menghindari kerancuan, perlu perlu diperhatikan bahwa sampai bagian ini pembahasan masih terbatas mengenai strategi, dan belum mencapai wilayah pembahasan masih terbatas mengenai strategi, dan belum mencapai wilayah pembahasaan manajemen strategis. Dengan memahami tahapan umum yang ada dalam menyusun suatu strategi, maka akan lebih mudah di dalam melakukan manajemen atas strategi itu sendiri.

         Uraian – uraian selanjutnya pada bab ini adalah pembuatan singkat untuk masing –masing tahapan umum penyusunan strategi.

C. SELEKSI MENDASAR DAN KRITIS TERHADAP

     PERMASALAHAN

         Seleksi yang mendasar dan kritis terhadap permasalahan dilakukan berdasarkan faktor internal maupun eksternal yang menjadi penyebab permasalahan individu atau organisasi. Langkah – langkah seleksi yang mendasar dan kritis terhadap permasalahan adalah:

  1. Mengidentifikasi dan menginventarisasi seluruh permasalahan
  2. Mengidentifikasi dan mengelompokkan masing – masing permasalahan berdasarkan factor internal dan eksternalnya
  3. Mengurutkan permasalahan berdasarkan factor internal dan eksternalnya
  4. Mengurutkan permasalahan berdasarkan tingkat kepentingannya
  5. Menentukan skala prioritas penyelesaian masalah berdasarkan kuadran prioritas menurut kepentingan dan urgensi yang telah diurutkan.

         Kuadran prioritas tersebut adalah:

Tabel 1 kuadran prioritas penyelesaian masalah

KUADRAN

PRIORITAS

Urgen

Tidak Urgen

Penting

I

II

Tidak Penting

III

IV

         Permasalahan yang bersifat darurat belum tentu merupakan permasalahan yang penting, tetapi permasalahan ini tetap membutuhkan penanganan cepat dan responsife. Permasalahan darurat yang butuh kecepatan respon untuk segera diselesaikan seperti ini dalam skala prioritas dapat dapat dikategorikan sebagai permasalahan Urgen. Namun perlu diperiksa lebih dalam lagi, bahwa ternyata permasalahan Urgen belum tentu penting.

         Permasalahan dianggap penting jika keterlambatan penanganan masalah ini menyebabkan masa depan perusahaan dalam jangka panjang kurang terjamin, dan apabila dilakukan akan lebih menjamin masa depan perusahaan. Ternyata permasalahan penting tidak selalu Urgen, meskipun demikian, permasalahan penting tetap harus diselesaikan karena menyangkut kelangsungan perusahaan.

         Bukan berarti bahwa permasalahan Urgen dapat diabaikan. Permasalahan Urgen dapat diabaikan. Perusahaan Urgen tetap harus diselesaikan dengan strategi tertentu, misalnya pendelegasian atau menggunakan jasa pihak lain. Tetapi permasalahan penting harus diselesaikan tanpa kompromi oleh perusahaan yang berorientasi jangka panjang.

         Berdasarkan kuadran prioritas di atas, maka permasalahan yang penyelesaiannya dapat dijadikan tujuan dan sasaran strategi adalah permasalahan yang berada pada kuadran II, yaitu penting tapi tidak Urgen, urutan prioritas penanganan permasalahan setelah kuadran II secara berurutan adalah permasalahan kuadran I, III, dan IV.

D. TUJUAN DASAR DAN SASARAN STRATEGIS

         Suatu tujuan dan sasaran dikatakan strategis apabila seoptimal mungkin mampu mempertegas arah, cakupan, dan perspektif jangka panjang secara keseluruhan dari suatu organisasi atau individu. Oleh karena itu, tujuan dasar dan sasaran strategis harus benar – benar dirumuskan melalui identifikasi yang jeli. Tujuan dasar dan sasaran strategis yang dirumuskan jangan sampai malah bertentangan dengan arah, cakupan, dan perspektif jangka panjang secara keseluruhan dari suatu organisasi atau individu.

         Tujuan dan sasaran strategis merupakan unsur strategi. Apabila salah menentukan tujuan dasar dan sasaran strategis, maka akan salah pula pemilihan alat ukur keberhasilan pencapaian suatu strategi. Ini merupakan kesalahan fatal dalam merumuskan strategis, karena penyusunan strategi lanjutannya hanya menjadi pekerjaan sia – sia dan kontra produktif.

E. PERENCANAAN TINDAKAN (ACTION PLAN)

        Dalam konteks penyusunan strategi, ada dua tipe rencana yang harus diperhatikan. Pertama, rencana konsepsional atau teoritis, sebagai rencana yang ideal dan diharapkan dapat terwujud. Kedua, rencana tindakan atau action plan, yang lebih mendasarkan kepada factor –faktor lapangan dengan segala perkiraasn distorsi yang mungkin terjadi. Rencana tindakan sering juga disebut dengan rencana operasional. Perencanaan tindakan adalah kegiatan penyusunan langkah – langkah yang operasional untuk mencapai hasil – hasil yang telah dirumuskan dalam strategi. Berdasarkan pengertian ini, maka kata kunci yang penting dalam membuat rencana tindakan adalah operasional.